Mataminus atau rabun merupakan suatu keadaan dimana kita tidak dapat melihat suatu objek secara jelas bila mana berjarak terlalu jauh. Mata minus disebabkan ketika kita sering berkerja atau melihat sesuatu dengan jarak dekat terlalu lama. Seperti kebiasaan membaca sambil tiduran dan membaca di tempat yang gelap atau kurang penerangannya.
Sebelum mengikuti tes PLN, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki batas mata minus yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pada artikel ini, kita akan membahas apa saja batas mata minus yang diperbolehkan untuk tes PLN dan bagaimana cara mengatasi mata minus agar dapat lolos tes PLN. Batas Mata Minus untuk Tes PLN Batas mata minus yang diperbolehkan untuk tes PLN adalah -3,00. Artinya, jika mata Anda memiliki minus di atas -3,00, maka Anda tidak akan dapat lolos tes PLN. Hal ini dikarenakan, pekerjaan di PLN membutuhkan penglihatan yang baik dan tajam, sehingga diperlukan kriteria khusus dalam penerimaan karyawan baru. Bagi yang memiliki mata minus di atas -3,00, jangan khawatir. Ada beberapa cara untuk mengatasi mata minus agar dapat lolos tes PLN. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan 1. Menggunakan Kacamata atau Lensa Kontak Salah satu cara untuk mengatasi mata minus adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak, penglihatan Anda akan menjadi lebih baik dan tajam. Namun, pastikan kacamata atau lensa kontak yang digunakan sesuai dengan resep dokter agar tidak memperburuk kondisi mata Anda. 2. Melakukan Terapi Mata Terapi mata adalah salah satu cara untuk mengatasi mata minus. Terapi mata dilakukan dengan melakukan latihan khusus untuk memperkuat otot-otot mata. Dengan melakukan terapi mata secara rutin, penglihatan Anda akan menjadi lebih baik dan tajam. 3. Mengonsumsi Makanan Sehat Makanan sehat juga dapat membantu mengatasi mata minus. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, seperti wortel, labu, dan bayam, dapat membantu meningkatkan kesehatan mata Anda. Dengan melakukan tips-tips di atas, diharapkan Anda dapat mengatasi mata minus dan lolos tes PLN. Selain itu, pastikan Anda juga mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti tes PLN, seperti belajar materi yang akan diujikan dan berlatih soal-soal tes. Kesimpulan Batas mata minus yang diperbolehkan untuk tes PLN adalah -3,00. Bagi yang memiliki mata minus di atas -3,00, dapat mengatasi dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak, melakukan terapi mata, dan mengonsumsi makanan sehat. Dengan melakukan tips-tips tersebut, diharapkan Anda dapat lolos tes PLN dan menjadi karyawan yang berkualitas di PLN.
SoalTes Akademik Matematika Akpol Minggu, 02 Agustus 2020. Mata Masuk Minus Akpol

Gejala-gejala di atas bisa jadi menandakan adanya gangguan pada penglihatan Anda, mulai dari mata minus miopi, plus hipermetropi, silinder astigmatisme, hingga masalah mata yang lebih serius seperti katarak dan glaukoma. Tidak punya gejala juga harus rutin periksa mata Ternyata, tes mata komprehensif tidak hanya dilakukan ketika Anda sudah merasakan gejala-gejala. Pasalnya, beberapa gangguan kesehatan mata bisa saja sudah ada, namun Anda belum merasakan gejala apapun. Oleh karena itu, terlepas dari adanya gejala atau tidak, sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mata secara berkala. Menurut Mayo Clinic, berikut adalah kapan waktu yang tepat untuk tes mata berdasarkan usia Anda Balita sebelum usia 3 tahun, dan usia 3-5 tahun untuk pemeriksaan lanjutan Anak-anak dan remaja sebelum masuk kelas 1 SD, dan setiap 1-2 tahun sekali untuk pemeriksaan rutin Usia 20-30 setiap 5-10 tahun sekali Usia 40-54 setiap 2-4 tahun sekali Usia 55-64 setiap 1-3 tahun sekali Usia 65 tahun ke atas setiap 1-2 tahun sekali Pemeriksaan mata rutin juga wajib dilakukan jika Anda memiliki faktor-faktor risiko di bawah, meski Anda tidak merasakan adanya gejala-gejala gangguan penglihatan yang serius Mengenakan kacamata atau lensa kontak Ada riwayat penyakit mata atau kehilangan penglihatan dalam keluarga Anda Menderita penyakit kronis yang berisiko memicu masalah mata, seperti diabetes Mengonsumsi obat-obatan yang berisiko mengakibatkan efek samping pada mata Tenaga medis yang ada di balik proses tes mata Umumnya, terdapat 3 macam tenaga medis yang berbeda dalam menangani tes pemeriksaan mata. Berikut penjelasannya Oftalmologi Dokter spesialis oftalmologi adalah sebutan untuk dokter spesialis mata. Pada tingkatan ini, dokter spesialis mampu memberikan perawatan dan penanganan mata secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan mata lengkap, memberi resep lensa kacamata, mendiagnosis dan mengobati penyakit mata yang berat, serta menjalankan operasi mata. Optometris Optometris adalah istilah untuk ahli dalam bidang optometri, seperti pemeriksaan mata, meresepkan lensa kacamata, serta mendiagnosis penyakit mata yang lebih umum. Jika Anda memiliki gangguan mata yang lebih serius atau butuh operasi mata, optometris akan merujuk Anda ke dokter spesialis oftamologi. Optisien Optisien atau ahli kacamata berperan dalam proses pembuatan kacamata atau persiapan lensa kontak dengan resep yang diberikan oleh dokter spesialis mata. Berbeda dengan tenaga ahli yang telah disebutkan, optisien tidak bisa melakukan pemeriksaan atau diagnosis pada mata. Apa saja jenis-jenis tes periksa mata? Sebelum menjalani pemeriksaan mata, dokter akan menanyakan terlebih dahulu mengenai riwayat medis Anda dan keluarga, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, serta kacamata atau lensa kontak yang sedang Anda pakai. Setelah itu, Anda akan menjalani serangkaian pemeriksaan yang biasanya memakan waktu sekitar 45-90 menit. Tes mata umumnya tidak akan menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit. Pada jenis tes tertentu, Anda mungkin akan diberikan obat bius, sehingga Anda tidak merasakan peralatan-peralatan yang digunakan dokter untuk pemeriksaan. Berikut adalah beberapa jenis tes mata yang umum dilakukan 1. Tes pemeriksaan fisik mata Ini adalah pemeriksaan paling mendasar untuk mengetahui apa saja keluhan atau gejala-gejala yang terdapat di mata Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan slit lamp atau lampu mikroskop. Dengan alat tersebut, dokter dapat mengecek secara jelas bagian depan mata Anda, mulai dari kelopak, bulu mata, kornea, iris, sklera, serta lensa mata Anda. Nah, jika bagian mata yang lebih dalam perlu diperiksa, dokter akan melakukan oftalmoskopi atau funduskopi, yaitu pemeriksaan pada bagian retina mata Anda. Dengan alat oftalmoskop, dokter dapat melihat retina mata, pusat saraf mata, serta koroid lapisan pembuluh darah pada retina. Biasanya, dokter akan memberikan obat tetes mata sebelum proses oftalmoskopi. Obat tetes tersebut berfungsi untuk membesarkan pupil mata Anda. 2. Tes ketajaman penglihatan Tes ketajaman penglihatan atau refraksi mata dilakukan untuk memeriksa ketajaman mata Anda dalam melihat. Tes ini juga disebut dengan tes visus mata atau lebih dikenal secara umum sebagai tes mata minus. Umumnya, gangguan penglihatan seperti mata minus dan plus dapat dideteksi dengan tes ini. Dokter atau tim medis akan memeriksa ketajaman penglihatan Anda dengan menggunakan kartu Snellen atau Snellen chart. Kartu tersebut terdiri dari huruf dan angka dengan berbagai ukuran. Tes mata minus ini sudah banyak tersedia di berbagai klinik mata serta toko peralatan optik. Biasanya, dengan tes mata menggunakan kartu Snellen dan kacamata khusus, dokter sudah dapat menentukan mata Anda minus atau tidak. Setelah melakukan tes mata ini, dokter kemudian akan meresepkan kacamata atau lensa kontak yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 3. Tes gerakan otot mata Tes ini biasanya dilakukan untuk memeriksa otot yang mengontrol pergerakan bola mata Anda. Pada tes ini, dokter akan mengecek pergerakan mata dengan pulpen atau senter kecil, kemudian melihat bagaimana mata Anda mengikuti objek tersebut. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui apakah ada kondisi lemah otot atau koordinasi otot yang buruk pada mata Anda. 4. Pemeriksaan lapang pandang Tes lapang pandang atau perimetri bertujuan untuk mengetahui seberapa luas jarak pandang Anda, tanpa perlu menggerakan bola mata. Dengan melakukan tes ini, Anda bisa mengetahui apakah ada sisi dari mata Anda yang mengalami gangguan penglihatan. Tes ini biasanya dilakukan dengan dokter meminta Anda menutup salah satu mata dan Anda harus fokus melihat ke satu titik. Setelah itu, dokter akan menggerakkan benda atau tangannya ke berbagai sisi. Anda harus memberi tahu dokter apakah Anda melihat pergerakan tangannya. Selama pemeriksaan, Anda tidak diperbolehkan untuk menggerakkan kepala atau bola mata. 5. Tes buta warna Terkadang, seseorang tidak menyadari jika ia memiliki kondisi buta warna. Oleh karena itu, tes ini diperlukan untuk mengetahui apakah Anda dapat melihat warna tertentu atau tidak. Jenis tes buta warna ada bermacam-macam, namun yang paling umum adalah tes Ishihara, yaitu dengan menggunakan gambar yang terdiri dari titik-titik berbagai warna. Pada tes ini, dokter akan meminta Anda membaca angka atau gambar di antara titik-titik warna tersebut. 6. Tes pemeriksaan tekanan bola mata Tes yang disebut dengan tonometri ini bertujuan untuk mengukur tekanan pada bola mata Anda. Biasanya, tes ini dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan penyakit glaukoma. Tonometri dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu tonometri aplanasi dan nonkontak. Pada metode aplanasi, dokter menggunakan alat bernama tonometer yang akan menyentuh permukaan kornea mata Anda dengan lembut. Anda tidak akan merasakan sakit karena biasanya Anda diberikan obat bius terlebih dahulu. Sementara itu, metode nonkontak dilakukan dengan memberikan hembusan udara untuk mengukur tekanan pada mata. Tes tonometri jenis ini tidak memerlukan alat apapun yang menyentuh mata, sehingga Anda tidak perlu diberi obat bius. Nah, itu dia berbagai jenis pemeriksaan untuk mengecek kesehatan mata Anda. Pastikan Anda periksa mata secara berkala untuk mencegah gangguan atau penyakit mata yang tidak diinginkan.

BANJARMASINPOSTCO.ID - Ingat hari ini batas akhir mengajukan sanggahan kuota sekolah untuk SNMPTN 2022.. Sanggahan untuk kouta sekolah berakhir hari ini 17 Januari 2022. Kuota sekolah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 sudah diumumkan sejak Selasa (28/12/2021).

Halodoc, Jakarta – Salah satu syarat untuk lolos menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia TNI adalah memiliki kondisi kesehatan yang baik. Calon prajurit tidak hanya harus memiliki kondisi fisik yang bugar, tetapi juga kesehatan yang baik hampir pada seluruh tubuh termasuk kesehatan mata. Orang yang ingin melamar sebagai pasukan militer harus menjaga kesehatan mata jangan sampai minus. Mata minus merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rabun jauh alias miopi. Kondisi ini merupakan jenis gangguan penglihatan di mana pengidapnya tidak bisa melihat dengan jelas objek yang berada jauh, sedangkan objek yang letaknya dekat biasanya tidak masalah alias masih bisa dilihat dengan jelas. Kondisi ini terjadi karena mata tidak bisa memfokuskan cahaya pada tempat yang seharusnya, retina mata. Baca juga 7 Pemeriksaan Fisik yang Biasa Dilakukan Sebelum Masuk Sekolah Militer Mencegah Mata Minus, Bisakah? Rabun jauh ditandai dengan gejala utama penglihatan kabur ketika melihat benda-benda yang jauh, misalnya lampu lalu lintas atau persimpangan jalan. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi kebanyakan miopi menyerang anak-anak usia sekolah hingga remaja. Pada anak-anak, rabun jauh bisa membuatnya mengalami kesulitan di sekolah karena tidak mampu melihat tulisan di papan tulis saat duduk di barisan belakang. Saat merasa penglihatan kabur, seseorang cenderung akan berusaha memfokuskan mata untuk melihat lebih jelas. Biasanya, hal tersebut akan memicu munculnya gejala lain pada pengidap mata minus. Rabun jauh juga sering disertai dengan gejala sakit kepala, mata lelah, berkedip secara sering, mengucek mata, dan sering tidak menyadari keberadaan objek yang jauh. Kondisi ini ditangani dengan menggunakan kacamata agar kondisi mata tidak terus memburuk. Mata minus bisa disebabkan oleh kelainan pada kornea dan lensa mata. Keduanya memiliki fungsi untuk memfokuskan cahaya pada retina. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang diduga bisa memicu kondisi ini, mulai dari faktor genetik alias keturunan, mata kurang mendapat sinar matahari, kekurangan vitamin D, serta kebiasaan membaca atau menonton terlalu dekat. Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut. Sayangnya, rabun jauh alias mata minus tidak bisa dicegah seutuhnya. Apalagi jika seseorang memiliki faktor risiko yang cukup tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga agar mata tetap sehat sehingga bisa mengurangi risiko mata minus pula. Jika kamu bercita-cita menjadi tentara, sebaiknya lakukan langkah-langkah pencegahan mata minus secepat mungkin. Berikut ini tips mencegah mata minus yang perlu diketahui Lindungi Mata Cara terbaik mencegah kerusakan adalah dengan melindungi mata. Biasakan untuk menggunakan kacamata hitam saat berpergian atau melakukan aktivitas di siang hari. Hal ini penting untuk membantu melindungi mata dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Jangan Merokok Merokok menjadi hal yang harus dihindari saat seseorang ingin bergabung menjadi pasukan militer. Tidak hanya bisa merusak kesehatan paru-paru, paparan asap rokok nyatanya juga bisa memengaruhi kesehatan mata, termasuk meningkatkan risiko mata minus. Baca juga Agar Lulus Tes Tentara TNI-AL, Perhatikan Hal Ini Konsumsi Makanan Sehat Ada jenis makanan sehat yang baik untuk menjaga kesehatan mata, sehingga terhindar dari risiko rabun jauh. Kandungan yang baik untuk mata adalah vitamin A dan vitamin D yang bisa didapat dari buah-buahan dan sayuran. Periksa Mata Rutin Menjaga kesehatan mata juga penting. Hal ini bertujuan untuk memantau agar kesehatan mata tetap terjaga serta mengurangi risiko rabun jauh. Baca juga Tak Hanya Dewasa, Anak Pun Butuh Medical Check-up Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! Referensi NHS UK. Diakses pada 2019. Short-sightedness myopia. Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Nearsightedness. Healthline. Diakses pada 2019. Nearsightedness Myopia.
TesTPA Polri Akpol Senin, 17 Agustus 2020. Masuk Akpol Mata Minus Bimbel Masuk Akpol Akademi Kepolisian Di Bali Mester. Mataminus Dan Silinder Apa Bedanya Halodoc
Operasi laser adalah tindakan medis yang bisa mengurangi mata minus. Tindakan ini menggunakan sinar laser yang dipaparkan langsung ke mata untuk memperbaiki kornea yang tidak normal. Ada tiga jenis operasi laser yang bisa Anda lakukan yaitu sebagai berikut. 1. Photorefractive keratectomy PRK Photorefractive keratectomy atau PRK adalah operasi refraksi yang ditujukan untuk mengatasi berbagai gangguan penglihatan, seperti mata minus, mata plus, serta silinder. Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk menghilangkan lapisan tipis pada permukaan kornea agar mengubah bentuk serta memfokuskan kembali cahaya yang masuk ke mata. Apabila Anda memiliki kondisi mata kering atau kornea yang tipis, PRK adalah pilihan yang tepat. PRK tidak direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki gangguan mata lain atau penyakit tertentu, seperti katarak, glaukoma, diabetes, atau sedang hamil. 2. Laser epithelial keratomileusis LASEK LASEK adalah prosedur yang serupa dengan PRK sebagai cara medis mengurangi mata minus. Akan tetapi, penggunaan sinar laser pada LASEK ditujukan untuk menyayat epithelium atau lapisan terluar kornea. Agar permukaan kornea lebih mudah digeser dan diubah posisinya, dokter bedah akan memberikan cairan alkohol pada mata selama 30 detik. Prosedur LASEK direkomendasikan untuk Anda yang memiliki kornea tipis, rata, atau tidak berbentuk normal. 3. Laser in situ keratectomy LASIK Ketimbang LASEK, Anda mungkin lebih familiar mendengar prosedur LASIK sebagai cara mengurangi mata minus. Prosedur ini hampir sama dengan LASEK, tetapi pemakaian laser pada LASIK menyayat lapisan kornea yang lebih dalam untuk mengubah bentuknya. Baik LASEK maupun LASIK adalah cara medis yang aman dan efektif dalam menurunkan minus mata. Akan tetapi, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Beberapa pasien melaporkan adanya peningkatan kondisi jangka panjang setelah melakukan LASEK dibanding dengan LASIK. Selain itu, kasus kejadian infeksi atau kerusakan kornea setelah LASEK lebih jarang terjadi apabila dibandingkan dengan prosedur LASIK. Cara mengurangi mata minus secara alami Tak hanya dengan cara medis, Anda juga bisa melakukan cara alami untuk menurunkan peluang mata minus bertambah parah. Ingat, tak ada cara yang benar-benar efektif mengurangi mata minus Anda karena ini merupakan kondisi yang tak dapat disembuhkan selain dengan operasi mata. Cara-cara di bawah hanya akan membantu mencegah kondisi mata minus semakin parah seiring dengan bertambahnya usia. 1. Menghabiskan waktu lebih banyak di luar ruangan Beraktivitas di luar ruangan, terutama bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa, membantu mengurangi risiko mata minus semakin parah. Ini disebabkan oleh paparan sinar UV dalam batas wajar dipercaya dapat menjaga struktur bola mata dan kornea agar tidak mengalami kerusakan. 2. Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi Selain dengan berkegiatan di bawah sinar matahari, Anda juga disarankan untuk selalu mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang bermanfaat untuk mata. Cara ini mungkin tidak mengurangi minus pada mata, teapi dapat menjaga kesehatan mata agar minus tidak bertambah parah. Pilih makanan dengan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi, seperti ikan tuna atau ikan kembung. Konsumsi pula sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral. 3. Gunakan kacamata dengan lensa yang sesuai Menggunakan lensa kacamata yang tepat tentunya akan memperbaiki penglihatan minus Anda. Pastikan Anda selalu memakai kacamata dengan lensa yang sesuai resep. Menurut Mayo Clinic, pemakaian lensa kacamata yang tak sesuai resep berpotensi meningkatkan minus pada mata Anda. 4. Istirahatkan mata Anda Kebiasaan berikutnya yang bisa jadi cara mengurangi mata minus adalah selalu mengistirahatkan mata Anda. Hindari menatap layar komputer, TV, atau telepon genggam terlalu lama. Selain itu, gunakan pencahayaan yang tidak terlalu gelap saat beraktivitas di depan gadget.
Untukpenyampatan penawaran lelang, dapat dilakukan sejak penawaran ini diunggah, yakni 5 Februari 2021. Sedangkan penawaran lelang ditutup pada hari Rabu, 10 Februari 2021 sebelum pukul 9.30 waktu server E-Auction. Disebutkan pula dalam pengumuman ini bahwa penawaran lelang paling sedikit sama dengan nilai limit.

Home Telco Kamis, 31 Maret 2022 - 2226 WIBloading... Bagi anda yang mengalami gangguan penglihatan berupa minus, silinder atau malah plus, memeriksakan kondisi mata secara berkala adalah hal yang sepatutnya dilakukan. Foto/it each android A A A JAKARTA - Bagi anda yang mengalami gangguan penglihatan berupa minus , silinder atau malah plus, memeriksakan kondisi mata secara berkala adalah hal yang sepatutnya dilakukan. Seiring perkembangan teknologi, seseorang yang ingin melakukan kegiatan tersebut kini bisa cek kondisi mata secara online lho. Seperti apa? Berikut ini MNC Portal Indonesia sajikan deretan aplikasi tes mata minus daring! 1. Kuku KubeKuku Kube akan menyajikan anda sejumlah permainan bentuk dan warna yang akan mampu mendeteksi masalah pada mata anda. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play maupun App Store lho!2. Eye TestEye Test menghadirkan total 6 jenis tes mata yang akan mendeteksi kondisi penglihatan anda. Aplikasi ini secara umum menyajikan tes mata seperti yang terdapat di optik ataupun dokter mata. 3. Visual Acuity TestVisual Acuity Test adalah aplikasi yang memungkinkan siapa pun untuk melakukan check up kondisi mata nya secara online. Dan sesuai namanya, pengembang aplikasi menambahkan visual yang cukup menarik pada bagian tes mata yang ada. 4. Eye Exercises Eye Exercises bisa dibilang merupakan platform cek kondisi penglihatan yang lengkap dan canggih karena memanfaatkan algoritma otak untuk melihat respons yang diberikan mata terhadap tes yang hanya itu saja, untuk versi iOS dari aplikasi ini memungkinkan para pengguna untuk melakukan tes mata melalui suara atau Voice Over lho! Ditambah lagi, kamu juga bisa konsultasi dengan dokter secara online. 5. Smart OptometryRekomendasi aplikasi test mata online terakhir yang terdapat di Android dan atau iPhone, adalah Smart Optometry yang menyediakan tes mata dengan beberapa bahasa yang bisa kamu sesuaikan. Menariknya, tes mata yang dilakukan pada aplikasi ini cukup cepat dengan hasil yang terbilang akurat sehingga lebih hemat waktu untuk melakukannya. wib aplikasi mata minus aplikasi online kacamata Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 42 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu

Fungsirefleks cahaya adalah membantu mata untuk beradaptasi secara sangat cepat terhadap keadaan perubahan cahaya. Pupil itu sendiri dapat mengecil sampai diameter 1,5 mm dan membesar sampai diameter 8 mm. Batas adaptasi terang dan gelap yang dapat dipengaruhi oleh refleks pupil adalah sekitar 30 - 1.
Ibu hamil dengan mata minus sering kali takut untuk melahirkan secara normal. Hal tersebut dikarenakan ada anggapan bahwa orang dengan mata minus dapat mengalami kebutaan apabila melahirkan normal, sehingga lebih memilih melahirkan dengan operasi caesar. Mata minus atau miopi adalah gangguan penglihatan ketika penderitanya sulit untuk melihat benda yang jauh rabun jauh. Penglihatan buram saat melihat jauh ini terjadi akibat kelainan pada bola mata, sehingga cahaya dari luar jatuhnya tidak tepat pada tempat yang seharusnya, yaitu di retina mata. Seseorang dengan mata minus, terutama mata minus dengan kacamata minus 6 ke atas, berisiko mengalami komplikasi. Komplikasi mata minus yang tinggi adalah ablasi retina robeknya retina, pecah pembuluh darah, katarak, dan glaukoma. Lalu, bagaimana dengan penderita mata minus yang akan melahirkan secara normal? Bahaya Melahirkan Normal dengan Mata Minus Usaha mengejan saat melahirkan normal menyebabkan penderita mata minus dan dokter kandungan kerap menghindari pilihan melahirkan normal. Tindakan mengejan pada penderita mata minus ini dapat meningkatkan tekanan pada bola mata, yang berpotensi merusak struktur di dalam mata. Pada mata minus atau miopi, terutama yang minusnya tinggi, dapat terjadi komplikasi berupa terbentuknya pembuluh darah baru di retina yang rentan mengalami perdarahan. Selain itu, penderita mata minus juga rentan mengalami kerusakan retina, yang dikhawatirkan akan memburuk saat melahirkan secara normal. Ketika melahirkan normal, pembuluh darah baru di retina tersebut bisa pecah hingga menimbulkan perdarahan di retina. Kerusakan struktur retina yang telah terjadi sebelumnya juga dikhawatirkan menyebabkan retina robek saat melahirkan. Kedua hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan dokter kandungan dan dokter mata untuk menyarankan ibu hamil melahirkan dengan operasi caesar. Bolehkah Penderita Mata Minus Melahirkan Normal? Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa melahirkan normal pada penderita miopi atau mata minus tidak menyebabkan kelainan pada retina mata. Hal ini juga berlaku pada penderita mata minus yang tinggi sudah minus 6 ke atas. Jika merujuk kepada penelitian tersebut, seseorang tetap dapat melahirkan secara normal meskipun menderita mata minus. Usaha mengejan saat melahirkan normal dianggap masih aman bagi mata dan tidak memengaruhi kondisi mata minus. Akan tetapi, ibu hamil dengan mata minus yang tinggi tetap dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Pemeriksaan mata oleh dokter mata sebaiknya dilakukan minimal setiap 3 bulan selama kehamilan, untuk menilai dan memantau kondisi struktur bola mata. Agar aman dan terhindar dari komplikasi, sebaiknya diskusikan dengan dokter mata dan dokter kandungan Anda mengenai manfaat dan risiko melahirkan normal, bila Anda menderita mata minus atau miopi saat hamil. Ditulis oleh dr. Dian Hadiany Rahim, SpM Dokter Spesialis Mata xFndb0T. 188 379 372 110 379 355 188 29 209

batas mata minus untuk tes pln